Diri kita terdiri dari sesuatu yg kelihatan (jasad) atau
dalam istilah komputer disebut perangkat keras atau Hardware, dan sesuatu yg
tidak kelihatan (Software/perangkat lunak).
Jasad manusia memiliki (mengandung) 4 anasir atau 4 unsur
yaitu :
1. Api
2. Udara
3. Air
4. Tanah
1. Unsur Api
QS. Al Baqarah (2):24.
Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti kamu
tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan
bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.
Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jasad
manusia mengandung unsur api, karena isi neraka adalah serba panas (serba api)
yg bahan bakarnya dari batu dan orang kafir.
Selain itu setiap makanan yang kita makan jika prosesnya
dimasak dulu tentu pasti menggunakan api.
Contohnya memasak sayuran, nasi dll tentu menggunakan api.
Dengan demikian makanan yang kita makan tsb mengandung anasir api.
Anasir/unsur api tidak dapat berdiri sendiri, dia untuk bisa
hidup perlu anasir lain yaitu anasir angin/udara (oksigen).
2. Unsur udara/angin
QS.Shaad (38):71-72
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.". Maka apabila
telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya."
Sebagian ayat diatas terdapat kalimat ".............dan
Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku.............."
Dari ayat diatas terdapat sebuah kata yg perlu digaris
bawahi, yaitu kata "tiup" . Tiup biasanya ada hubungannya dengan
angin. (Wa Allahu 'alam bissawab, hanya Allah SWT saja yang Maha Tahu tafsir
ayat diatas).
Saya sebagai penulis mohon ampun kepada Allah SWT dan minta
maaf kpd para pembaca jika penafsiran/pemahaman saya tentang "tiup"
diatas ternyata salah.
Selain itu sesuatu yang hidup (manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan) tentu membutuhkan udara (mungkin Oksigen atau CO2).
Kita juga membutuhkan udara (oksigen) untuk bernafas. Ini
berarti tubuh kita juga mengandung anasir angin/udara.
3. Unsur Air
QS.Al Furqaan (25):54.
Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia
jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
Yang dimaksud air tersebut adalah air mani yang mana air
mani itu salah satunya mengandung unsur air.
Selain itu badan kita juga mengandung 60% air, darah
mengandung 90% air, makanan kita juga mengandung air.
Itu semua artinya bahwa jasad kita mengandung anasir air
atau unsur air.
4. Unsur Tanah.
QS.Shaad (38):71-72
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.". Maka apabila
telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya."
Yang dimaksud manusia pada ayat diatas adalah Nabi Adam AS.
Selanjutnya unsur tanah tersebut di turunkan ke anak cucu Nabi Adam.
Selain itu makanan yang kita makan sebetulnya adalah berasal
dari tanah (saripati tanah)
Dengan demikian berarti bahwa badan/jasad kita mengandung
tanah.
Saya akan berikan suatu contoh tentang sepeda motor. Sepeda
motor untuk bisa dinyalakan harus ada prasarat 4 anasir:
Anasir air = bensin
Anasir api = busi + kelistrikannya
Anasir udara/angin = karbirator sbg pensuplay udara
Anasir tanah = Body motor.
Pohon/tumbuh-tumbuhan untuk bisa hidup juga harus ada
prasarat 4 anasir:
Anasir air
Anasir api = sinar/panas matahari
Anasir udara/angin = O2 dan CO2
Anasir tanah.
Empat Unsur Api, Angin, Air, Tanah dan 4 Nafsu Amarah,
Lawwamah, Mulhimah & Mutmainah
Telah kita ketahui bersama bahwa segala sesuatu yang ada di
langit dan dibumi dan segala sesuatu yang ada diantaranya bertasbih kepada
Allah SWT.
Dalil Alqur’an bahwa benda mati dan benda hidup bertasbih:
QS. Al Israa (17) : 44
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan
memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa benda hidup dan benda mati
bertasbih kepada Allah SWT.
QS.Saba/34:10
Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari
Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah
berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya,
Dalil hadist bahwa benda mati juga bertasbih:
‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sungguh
dahulu kami mendengar makanan bertasbih dalam keadaan sedang dimakan.”
[HR.Bukhari:3579]
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya aku
menyaksikan Rasulullah SAW dalam sebuah halaqoh; ditangannya ada batu kerikil,
lalu batu kerikil itu bertasbih di telapak tangannya. Bersama kami ada Abu
Bakar, ‘Umar, ‘Utsman dan ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma, maka orang-orang yang
berada dalam halaqoh semua mendengar tasbihnya.
Kemudian (batu itu) diberikan kepada Abu Bakar radhiyallahu
‘anhu; lalu batu tersebut bertasbih ditelapak tangannya , semua yang berada di
halaqoh mendengar tasbihnya. Kemudian diberikan kembali kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertasbih lagi ditangannya. Kemudian diberikan
kepada ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, lalu bertasbih ditelapak tangannya, semua yang
berada di halaqoh mendengar tasbihnya.
Kemudian diberikan kepada ‘Utsman bin Affan radhiyallahu
‘anhu, lalu bertasbih ditangannya. Kemudian diberikan kepada kami, tetapi batu
tersebut tidak bertasbih ketika berada di tangan salah seorang dari kami. [HR.ath
Thabrani]
Dalil Secara Ilmu
Fisika :
Kita tahu bahwa setiap benda itu kalau dipecah-pecah menjadi
bagian yang lebih kecil disebut MOLEKUL dan molekul ini masih dpt dilihat.
Molekul jika dipecah pecah menjadi bagian yang lebih kecil
lagi disebut ATOM. Atom terdiri dari INTI ATOM dan ELEKTRON.
Inti atom dibagi lagi menjadi dua bagian : PROTON dan
NETRON,
Proton bermuatan positif (+), netron mempunyai muatan netral
dan elektron bermuatan negatif (-). Elektron ternyata hidup dan berputar
(thawaf) mengelilingi inti atom dengan kecepatan 300.000.000 meter/detik sama
dengan kecepatan cahaya nampak.
Dari teori diatas dapat diambil kesimpulan: Bahwa pada
hakekatnya tidak ada benda mati (meja kursi dll) karena apa? Karena elektron
selalu berputar/bergerak (thawaf) dengan kecepatan
300.000.000 meter/detik mengelilingi inti atom.
Siapa yang menggerakkan elektron tersebut? Apa karena adanya
gaya tarik menarik antara proton dan elektron? Mungkin ya. Lantas siapa yg
memerintahkan terjadinya gaya tarik menarik tsb?
Dalam ibadah haji kita juga mengenal adanya thawaf (berputar
mengelilingi Ka'bah). Ini identik dengan thawafnya elektron mengelilingi inti
atom.
Dan juga identik dengan planet-planet (bumi, bulan, dll) di
galaksi bimasakti yg berputar/bergerak (thawaf) mengelilingi matahari.
Yah, mungkin ini adalah salah satu tasbihnya ciptakan Allah
SWT. (Wa Allahu a'lam bisshawab)
Lantas bagaimana dengan api, angin, air dan tanah? Tentu
benda tsb juga bertasbih, dan untuk melakukan tasbih tentu mempunyai roh (daya
hidup).
Malaikat juga bertasbih, karena jika malaikat tsb berhenti
bertasbih maka dia akan mati. Ini artinya roh (daya hidup) malaikat tsb ada
pada tasbih.
“Segala sesuatu jika berhenti bertasbih kpd Allah SWT maka
sesuatu itu akan lebur, musnah, lenyap, hilang keberadaannya (eksistensinya).”
Dengan demikian berdasarkan dalil-dalil diatas penulis
berkesimpulan bahwa api, angin, air dan tanah pun juga mempunyai roh, karena
kempatnya juga selalu bertasbih.
=> HAWA dan NAFSU
Dalam Al'Qur'an nafsu diistilahkan dengan "jiwa".
Ada nafsu/jiwa yg jahat dan ada juga nafsu/jiwa yg baik.
Nafsu menimbulkan atau mengeluarkan hawa yang dalam istilah
selanjutnya digabung menjadi satu yaitu “HAWA NAFSU”.
Hawa adalah keinginan sedangkan nafsu adalah perbuatan.
Hawa bisa juga adalah radiasi yang ditimbulkan oleh nafsu.
Misalkan kita ingin makan, keinginan untuk makan itu disebut
hawa.
Jadi hawa itu masih dalam batas keinginan.
Kemudian jika keinginan tersebut ditindaklanjuti sehingga
kita makan, maka perbuatan makan tersebut disebut nafsu.
Jadi sebetulnya yang perlu di kendalikan itu adalah hawanya
atau keinginannya.
Jika hawa terkendali otomatis nafsu juga akan terkendali.
Oleh sebab itulah kenapa istri nabi Adam AS diberi nama Siti
Hawa. Karena memang berawal dari keinginan nabi Adam AS yang saat itu merasa
kesepian.
Nafsu atau jiwa juga mempunyai jasad tapi jasad halus, dan
didalam jasad halus itu juga ada rohnya.
Roh dari nafsu/jiwa berbeda dengan roh manusia, Roh manusia
turun/ada pada janin bayi ketika janin bayi berumur antara 3 sampai 4 bulan
dalam kandungan ibu. Sedangkan nafsu/jiwa saat itu sudah ada lebih dahulu.
Makanya janin bayi sudah hidup dan berkembang (ada denyutan) karena memang
disitu sudah ada rohnya, yaitu rohnya dari 4 nafsu/jiwa tadi.
KAPAN NAFSU-NAFSU (JIWA-JIWA) ITU MULAI ADA?
Nafsu/Jiwa sudah ada bersama sperma, dan bisa hidup lama
jika bertemu dengan pasangannya yaitu sel telur (terjadi pembuahan) dan
menempel di rahim untuk berkembang.
Sperma hidup dan bisa berlari dengan kecepatan tertentu
mencari sel telur untuk menyatu (membuahi) dan hidup di dalam rahim.
Sperma hidup dan bisa berlari karena mengandung jasad-jasad
halus (mengandung nafsu-nafsu/jiwa-jiwa) dimana jasad-jasad halus tersebut
mempunyai roh.
Nafsu/jiwa hidup menyatu dengan jasad manusia, dan
berkembang serta bertingkah laku mengikuti perkembangan jasad manusia, dari
janin bayi dlm perut ibu, lahir menjadi bayi, menjadi anak-anak, remaja,
pemuda/dewasa, dan akhirnya tua dan juga nafsu tersebut akhirnya juga mati
(sempurna kembali ke asalnya).
JENIS-JENIS NAFSU
1. NAFSU AMARAH
Nafsu amarah disebut juga EGO adalah nafsu yang paling
rendah, paling buruk dan paling jahat tingkatannya dibandingkan dengan
nafsu-nafsu yang lainnya.
Bahkan ada yang mengatakan nafsu/ego ini lebih kejam dari
pada 70 sifat syetan.
Firman Allah Ta’ala : Surat 12 (YUSUF) Ayat 53
............Karena Sesungguhnya nafsu amarah itu selalu
menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh
Tuhanku........
Nafsu amarah secara bawaan lahir menempati lapisan
pembungkus terluar sebagai pembungkus hati nurani dan cahaya nafsu ini berwarna
merah.
Karena menempati lapisan terluar maka nafsu ini biasanya
lebih cepat responnya kalau ada apa-apa dibanding dengan jenis nafsu yang
lainnya.
Nafsu amarah berasal dari unsur saripati api, sama dengan
jin yg juga diciptakan dari unsur api. Disini ada kesamaan unsur antara
pembuatan manusia dengan pembuatan jin yaitu sama sama mengandung unsur api.
Karena berasal dari unsur api tentu nafsu ini juga akan
membawa/mewarisi sifat-sifat dari api itu sendiri.
Sifat-sifat dari api antara lain adalah:
Api bersifat panas => Pada diri manusia nafsu ini selalu
akan membangkitkan rasa panas/emosi/pingin marah-marah melulu/temperament,
mudah tersinggung, ingin beranten, suka bikin jengkel orang lain dan suka
jengkel kepada orang lain, suka memecah belah persatuan, memfitnah, mengadu
domba, dalam skala negara ingin perang/menjajah/menguasai negara lain, dan lain
sebagainya.
Api berwarna merah => Pada saat diri manusia dikuasai
oleh nafsu ini biasanya raut mukanya berwarna merah, telinga juga merah,
jantung berdetak kencang (nafsu amarah ini memang ada hubungannya dengan
jantung manusia).
Api selalu mengambil posisi berdiri tegak keatas menantang,
tidak ada api menyala kearah bawah atau kesamping. Jika nyala api diarahkan
kesamping atau kebawah tentu ujung api tersebut tetap akan berusaha pada posisi
berdiri => Jika manusia sedang dikuasai oleh nafsu api amarah ini maka pada
diri manusia tersebut akan mempunyai sifat sombong, tidak mau menerima
kebenaran seperti sifat Iblis, selalu berprasangka buruk terhadap orang lain,
merasa paling benar sendiri, paling suci sendiri,. Padahal sombong adalah
pakaian Allah SWT bukan pakaian manusia atau makhluk.
Namun demikian bukan berarti kita sebagai manusia tidak
membutuhkan nafsu amarah. Sebagai manusia kita tetap harus punya amarah, tetapi
amarah yang dibolehkan menurut ajaran Islam. Ambisi untuk maju itu nafsu
amarah, ambisi untuk bisa naik jabatan dalam pekerjaannya itu juga nafsu
amarah, ambisi untuk selalu menang dalam suatu persaingan dalam bidang apapun
itu juga salah satu sifat nafsu amarah, dll.
Kalau manusia tidak punya nafsu amarah maka berarti dia
bukan manusia, mungkin malaikat. Jadi intinya nafsu amarah itu harus tetap ada
pada diri manusia, Cuma kitanya saja yg harus pandai-pandai mengendalikan hawa
amarah yg ditimbulkan oleh nafsu amarah itu. WaAllahu’alam bissowab.
2. NAFSU LAWWAMAH
Firman Allah Ta’ala dalam AlQur’an : Surat 75 (Al Qiyaamah)
Ayat 2:
“Dan tidak! Aku bersumpah dengan nafsu lauwamah (jiwa yang
amat menyesali dirinya sendiri)”
Dalam tafsir DEPAG dijelaskankan bahwa : Bila ia berbuat
kebaikan ia juga menyesal kenapa ia tidak berbuat lebih banyak, apalagi kalau
ia berbuat kejahatan.
Jadi nafsu lawwamah itu nafsu yang selalu menyesali
perbuatannya, baik perbuatan terpuji maupun perbuatan tercela, artinya bahwa
nafsu ini diri yang tidak mempunyai pendirian.
Sifat seperti ini dimiliki oleh anasir angin dan memang
nafsu ini tercipta dari anasir angin.
Coba kita perhatikan tingkah laku angin. Angin bergerak
tidak tentu arahnya (tidak punya pendirian), terkadang ke arah utara, selatan,
timur, barat, keatas dll. Bergeraknya angin biasanya tergantung oleh musim atau
tekanan angin.
Jika manusia lebih dominant nafsu lawwamahnya maka orang
tersebut cenderung mempunyai sifat tidak punya pendirian, selalu terbawa arus,
plinplan, terbawa oleh mode trend saat itu.
Selain itu nafsu ini juga mempunyai sifat sama dengan sifat
binatang, yaitu nafsu birahi/sex dan nafsu makan yg terkadang berlebihan.
Meskipun demikian nafsu ini tetap saja ada sisi baiknya,
tinggal bagaimana kitanya saja.
Nafsu lawwamah secara bawaan lahir menempati lapisan
pembungkus kedua dari luar setelah nafsu amarah sebagai pembungkus hati nurani
dan Cahaya nafsu ini berwarna kuning.
3. NAFSU MULHIMAH
Nafsu mulhimah berasal dari anasir air. Karena berasal dari
saripati air maka nafsu ini mewarisi sifat-sifat dari air.
Sifat-sifat dari air antara lain adalah:
Air selalu mencari posisi tempat yang paling rendah.
Jika lebih dominant nafsu mulhimah ini maka manusia tsb akan
mempunyai sifat rendah hati terhadap sesamanya dan selalu merasa rendah diri
dihadapan Tuhannya.
Air selalu mengambil bentuk dari wadah yang ditempatinya.
Artinya manusia tsb pandai menempatkan diri, pandai membawa
diri terhadap lingkungan sekitarnya atau bisa menyesuaikan diri kepada siapa
yang sedang dihadapinya, dll.
Selain itu nafsu ini juga mempunyai sifat empati, gampang
iba dan belas kasihan terhadap sesama, suka menolong, dll.
Nafsu mulhimah secara bawaan lahir menempati lapisan
pembungkus ketiga dari luar setelah nafsu lawwamah sebagai pembungkus hati
nurani dan cahaya nafsu ini berwarna putih.
4. NAFSU MUTMAINAH
Firman Allah Ta’ala dalam AlQur’an : Surat 89 (Al Fajr) ayat
27
Yg artinya :
Hai jiwa yang tenang
Nafsu mutmainah berasal dari saripati tanah. Karena berasal
dari saripati tanah maka nafsu ini mewarisi sifat-sifat dari tanah. Sifat-sifat
dari tanah/bumi antara lain adalah:
Tanah/bumi sering disakiti tapi malah selalu memberi
manfaat. Lihatlah tanah/bumi, di injak-injak, dicangkuli, diambil isi perutnya
(diambil hasil tambangnya), digunduli rambutnya (ditebangi pohon-pohonnya),
dirubah bentuknya (diratakan gunung-gunungnya) dan lain sbgnya. Namun tanah
tetap sabar. Oleh karena itu orang yg sudah mencapai tingkatan sifat tanah/bumi
atau nafsu mutmainah ini biasanya mempunyai sifat yang sabar, rela menanggung
beban orang lain dan lain-lain.
Sifat lain dari nafsu ini adalah selalu ingin beribadah
terus sehingga terkadang yang lainnya terlupakan.
Nafsu mutmainah secara bawaan lahir menempati lapisan
pembungkus keempat dari luar setelah nafsu mulhimah sebagai pembungkus hati
nurani dan cahaya nafsu ini berwarna hitam.
Posting Komentar untuk "Mengenal 4 Unsur Yang Ada Pada Diri Manusia"