Mitos yang berkembang dikalangan
masyarakat Indonesia hingga kini adalah anak-anak kecil yang masih berada
dibawah umur atau belum aqil baligh sangat dilarang sekali untuk mempelajari
ilmu-ilmu kebathinan atau ilmu ghaib, karena masyarakat terlanjur beranggapan
bahwa jika anak masih belum cukup umur mempelajari ilmu kebathinan atau ilmu
ghaib maka berakibat bisa stres atau gila.
Dan puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, bahwasanya kami memecahkan mitos tersebut dengan mencoba
mempraktekan pembangkitan energi sejati kepada enam murid kecil KTP, yang mana
dari hasil pembangkitan tersebut, keenam anak hingga saat ini tidak mengalami
stres atau bahkan gila, walaupun mata bathin mereka semuanya terbuka dan dapat
melihat makhluk ghaib dengan mata bathin mereka.
Berikut ini sebuah kesaksian dan
pengalaman dari mereka setelah potensi kekuatan dalam diri mereka dibangkitkan
oleh Mas Adi Putra, seorang praktisi dan kreator ilmu metafisika, berikut
kesaksian dan pengalaman mereka....
Fahmi merupakan salah seorang
anak yang masih berumur 11 tahun dan mau menginjak di bangku pendidikan sekolah
menengah pertama. Fahmi mengikuti pembangkitan energi sejati bersama lima teman
yang lainya, walaupun tubuhnya kecil namun fahmi merupakan murid yang paling
berani melontarkan pertanyaan-pertanyaan seputar pembelajaran mata batin indera keenam.
Pada saat dibangkitkan oleh Mas
Adi Putra, Fahmi merasa tubuhnya seperti teraliri setrum kecil dan dibelakng
tubuhnya seperti ada rambatan energi yang mengalir. Dan pada saat dibangkitkan
juga nampak tidak ada tanda-tanda atau gejala yang berefek buruk.
Pada saat latihan meditasi dzikir,
dlam pandangan mata bathinya, fahmi melihat gulungan kabut yang berwarna putih,
lalu muncul sebuah cahaya putih yang dikelilingi oleh kabut berwarna hitam,
kemudian kabut hitam tersebut menghilang.
Lalu ketika latihan terawangan
yang dibimbing langsung oleh Mas Adi, Fahmi langsung bisa melihat sosok makhluk
ghaib yang berada disebuah jembatan yang bernama jembatan sewo. Di jembatan
sewo tersebut, Fahmi melihat ada sosok buaya putih yang sangat besar sekali.
Kemudian, disamping sosok buaya
putih itu nampak juga ada sosok ular berwarna hitam yang sangat besar dan
panjang, nampaknya soosk buaya putih dan ular hitam tersebut seperti sudah
akrab dan berteman satu sama lainya, karena kemanapun buaya putih itu pergi,
sosok ular selalu mengiringi.
Lalu pada saat latihan melihat
warna dan gambar dengan mata terpejam sebanyak tiga kali, Fahmi dapat menebak
warna dan gambar tersebut dengan prosentase hampir 70 %. Dan pada saat latihan
membaca pikiran orang lain, ia dapat membaca hingga prosentase 80 %.
Bagi anda yang berminat mengikuti Pelatihan Pembangkitan, silahkan KLIK PENDAFTARAN
Posting Komentar untuk "Kesaksian Peserta Pembangkitan, Fahmi ( 11 tahun ) Murid Kecil Komunitas Tembus Pandang"