Sudah cukup lama sebetulnya aku
berkeinginan untuk bergabung dengan komunitas tembus pandang yang mengajarkan
tentang penggalian kekuatan potensi diri dan kekuatan sejati yang ada dalam
diri manusia, dan keinginanku tersebut akhirnya tercapai pada bulan Juni ini.
Pada waktu itu aku sampai di
Basecamp hampir tengah malam dan rupanya Mas Adi beserta para muridnya masih
kongkow di Basecamp dan baru selesai latihan mempertajam mata bathin. Aku
disambut dengan hangat oleh beliau dan bebrapa muridnya dengan begitu ramah.
Setelah ngobrol sejenak dan
mengungapkan maksud serta tujuanku silaturhmi ke Basecamp, oleh Mas Adi aku
disuruh untuk mengambil air wudlu terlebih dahulu dan setelah mengambil air
wudlu aku langsung diberikan sedikit arahan mengenai tatacara sebelum proses
pembangkitan.
Pada saat proses pembangkitan
yang aku rasakan adalah seperti ada rambatan energi yang masuk kedalam kedua
tanganku dan entah mengapa pada saat tersebut, yang aku rasakan adalah serasa
tubuhku seperti bergoyang-goyang dan seperti berputar-putar.
Pada saat latihan gerak dzikir,
yang aku rasakan adalah tangan seperti bergerak dengan sendirinya, seperti ada
yang membimbing dan mengarahkan gerakan, dan kembali yang aku rasakan adalah
tubuhku seperti diputar dan ditarik kebelakang, dan beberapa kali tubuhku
terlentang kebelakang ketika melakukan gerak dzikir.
Setelah selesai latihan gerak
dzikir, selanjutnya oleh Mas Adi aku langsung disuruh untuk latihan meditasi
dzikir dengan kondisi lampu yang dipadamkan, pada saat itu aku berada didalam
basecamp sendirian dan Mas Adi berada diluar Basecamp.
Pada saat sedang meditasi dzikir
ini, tiba-tiba dalam pandangan mata bathin aku melihat sebuah bangunan yang
bentuk rumahnya seperti bangunan joglo, dan setelah aku amati dengan penuh
seksama aku mengenali bangunan joglo tersebut yang ternyata setelah aku ingat
adalah mirip petilasan kanjeng Sunan Kali Jaga yang berada di Demak.
Setelah itu diperlihatkan sebuah
perkampungan yang seluruh bangunan di perkampungan tersebut semuanya sama
bentuk bangunanya yang berbentuk rumah joglo, namun yang aku lihat
diperkampungan tersebut amat sepi dan hampir tidak ada aktifitas penghuninya,
aku juga tidak tahu jika dialam nyata dimana letak perkampungan tersebut.
Setelah hampir 15 menit aku
melakukan meditasi dzikir, aku sudahi latihanya karena terus terang semenjak
tiba di Basecamp, aku merasa buru-buru mau pulang kembali karena ada urusan
yang penting lagi, dan akupun lanjut ngobrol dengan Mas Adi didalam Basecamp.
Lalu setelah ngobrol beberapa
saat, oleh Mas Adi aku langsung disuruh untuk mempraktekan kemampuan terawangan
jarak jauh, saat itu Mas Adi menyuruh aku untuk menerawang keberadaan makhluk
ghaib pada suatu tempat yang sangat angker yang dekat dengan tempat tinggalku.
Lalu ketika aku mencoba
menerawang tempat angker tersebut, dalam keadaan mata terpejam dalam pandangan
mata bathin, yang aku lihat adalah sosok pocong yang sedang berdiri di salah
satu pojok tempat angker tersebut, mukanya begitu menyeramkan dan terus terang
itu membuatku merinding dibuatnya.
Lalu kembali aku disuruh oleh Mas
Adi untuk menerawang sebuah pusaka samaurai milik kepunyaan aku sendiri. Ketika
beberapa saat menerawang pusakan samurai tersebut aku tidak dapat melihat tuah
dari pusaka samurai tersebut, dan ternyata seperti yang aku duga sebelumnya bahwa
firasatku dari dulu mengatakan, pusaka samurai itu isinya kosong.
Itulah mungkin sekelumit
pengalamanku setelah menimba keilmuan di komunitas tembus pandang indramayu,
kini aku masih terus mengasah kemampuanku ini, dan semoga kemampuanku terus
bertambah tajam dan berkembang.
Posting Komentar untuk "Kesaksian Peserta Pembangkitan, Solekha ( Jepara ) No HP. 08122961363x"