Namaku Fakhrudin, tinggal dan lahir di Kabupaten Gerobogan.
Sebagai orang yang tinggal dialam perkampungan pedesaan, suka atau tidak suka
dalam kehidupan keseharianku aku dikampung halaman, selalu lekat dengan yang
namanya hal-hal mistik atau ghaib, apalagi didaerahku ini, semenjak dulu sangat
terkenal dengan yang namanya ilmu ghaib, baik yang beraliran hitam maupun
aliran putih.
Ketertarikanku akan dunia ilmu ghaib berawal karena didasari
melihat penderitaan penyakit yang diderita oleh Ibu kandungku yang tidak
kunjung sembuh. Yang menjadi keanaehan bagi diriku adalah Ibuku merasa sakit,
tapi ketika mencoba periksa ke Dokter, ternyata Ibuku tidak secara klinis tidak
menderita penyakit medis.
Berawal dari situlah aku mulai penasaran dan tertarik dengan
yang namanya ilmu ghaib. Aku merasa heran dengan sakit yang diderita oleh
Ibuku, walaupun penyakitnya bisa dirasakan namun ketika diperiksakan ke Dokter
tidak mengidap penyakit apa-apa. Dan akhirnya selama bertahun-tahun aku mulai
mencari dan melanglangbuana dalam pencarian ilmu ghaib demi untuk mengobati
penyakit Ibuku.
Namun betapa kagetnya diriku ketika itu, karena setiap aku
datangi orang pintar untuk menuntut ilmu ghaib yang tujuanya untuk kesembuhan
Ibuku, rata-rata para orang pintar itu mengatakan bahwa sebetulnya aku itu
punya kemampuan daya bathin yang luar biasa untuk bisa menyembuhkan penyakit
yang diderita oleh Ibuku.
Sebagai orang yang sangat awam dengan hal ilmu ghaib, aku
merasa tidak mengerti sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh para
orang-orang pintar tersebut, karena jujur aku katakan, aku sendiri merasa tidak
mempunyai kemampuan apa-apa tentang ilmu ghaib. Karena kalau aku punya
kemampuan ghaib, buat apa aku minta pertolongan orang pintar untuk menyembuhkan
penyakit yang diderita oleh Ibuku.
Pernah suatu kejadian yang tidak masuk akal aku alami,
ceritanya beberapa tahun yang lalu aku sengaja mendatangi tempat kediaman
seorang Ajengan atau Kiayi. Maksud kedatangan diriku adalah tak lain ingin
mempelajari serta membuka kekuatan daya bathinku untuk bisa menyingkap hal-hal
ghaib, serta bisa membuka jati diriku sebenarnya.
Pada waktu itu oleh Ajengan yang aku datangi, beliau berujar
dan mengatakan kepada diriku. Bahwasanya seminggu kedepan, aku disuruh untuk
kembali datang menemui belaiu lagi, namun yang membuatku terperangah adalah,
Ajengan tersebut berkata “ jika aku sanggup membuka jati dirimu, maka minggu
depan aku akan tetap masih hidup, namun jika seminggu lagi aku telah meninggal
dunia, maka aku tidak bisa membuka jati dirimu “, begitu kira-kira perkataan
Ajengan tersebut kepada diriku. Mendengar perkataan tersebut tentu saja membuat
merinding bulu kuduku.
Dan akhirnya setelah lepas seminggu, aku mendatangi kembali
tempat rumah Ajengan tersebut yang jaraknya cukup jauh dari tempat tinggalku.
Setelah sampai rumah Ajengan tersebut, betapa kagetnya aku, diriku ketika itu
juga bagai tersambar petir disiang bolong. Karena ketika aku sowan lagi dijawab
oleh pihak keluarga Ajengan, bahwa beliau sudah wafat. Mendengar kabar tersebut
rasa takut dan merinding berpacu menjadi satu, dalam hati aku berguman, kok
bisa seperti ini. Ternyata ucapan Ajengan itu betul-betul nyata terjadi.
Yang membuatku bertambah takut adalah, kejadian seperti ini
sudah menimpa dua orang pintar yang bermaksud mau membuka hijab jati diriku
yang sebenarnya. Sehingga mulai saat itu aku menjadi ketakutan sendiri ketika
mau belajar atau mempelajari keilmuan ghaib pada seseorang, karena takut dan
dikhawatirkan kejadianya terulang seperti pengalaman diatas.
Selanjutnya kejadian yang musykil dan tak masuk akal juga
kembali aku alami, ceritanya ketika itu sekitar tiga tahun yang lalu aku ziarah
ke Maqom Waliyullah yang ada di Cirebon, yaitu Syekh Syarif Hidayatullah atau
yang lebih dikenal dengan kanjeng Sunan Gunung jati. Ketika sedang tafaqur
khusyuk didepan Pasujudan maqom Sunan Gunung jati, tiba-tiba aku dihampiri oleh
sosok orang tua bersahaja dengan pakaian jubah gamis berwarna kuning keemasan.
Sosok bersahaja tersebut tiba-tiba berkata kepada diriku,
beliau menyuruh untuk sowan atau silaturahmi ke Indramayu dan menemui Mas Adi
Putra. Mendengar wejangan dari sosok bersahaja tersebut aku hanya bisa anggukan
kepala dan setelah itu tiba-tiba sosok bersahaja itu hilang dalam pandangan.
Dan semenjak saat itu entah halusinasi atau bukan, sepertinya aku secara bathin
sering sowan secara astral ke tempat daerah Mas Adi Putra.
Dan setelah tiga tahun berlalu, tanpa aku sengaja, ketika
itu aku sedang buka-buka facebook. Dan tiba-tiba aku merasa sangat kaget
setengah mati setelah melihat postingan di akun Adi Putra ada sebuah lukisan,
yang didalam lukisan tersebut ternyata ada sosok orang tua yang menyuruhku
untuk sowan dan silaturahmi kepada Mas Adi Putra.
Dengan sedikit tergesa-gesa dan merinding, aku terus
lihat-lihat akun facebook Adi Putra, dan setelah aku lihat dengan penuh seksama
foto lukisan yang ada di Basecamp komunitas tembus pandang, aku menjadi sangat
yakin jika sosok yang dimaksud oleh sosok bersahaja itu adalah tempatnya Mas
Adi Putra.
Setelah itu tanpa pikir panjang, akhirnya aku membuat jadwal
untuk segera datang dan bersilaturahmi ke tempatnya Mas Adi Putra alias
Basecamp komunitas tembus pandang. Dan puji syukur alhamdulillah akhirnya aku
bisa sowan dan silaturahmi ke Desa Kertanegara Kecamatan Haurgeulis. Dan
keanehan kembali terjadi pada diriku, sepenjang mulai masuk ke wilayah
Bacecamp, aku sepertinya tidak asing dengan wilayah tersebut, sepertinya aku
sudah seringkali lewat tempat tersebut. Tukang ojek motor yang mengantarku
ketika itu acapkali sering bertanya kepada warga tentang letak alamat basecamp
KTP, walau sebetulnya dalam hati aku sudah hafal betul dengan daerah tersebut
walau secara fisik aku belum pernah menyambangi.
Akupun mencoba berkata kepada tukang ojek, jika tempat
Basecamp KTP sudah kelewatan, namun tukang ojek itu sepertinya ngotot jika ia
warga situ asli dan sudah hafal wilayah. Dan yang terjadi adalah ternyata
tukang ojek tersebut nyasar alamat. Dan ketika balik lagi, aku sepertinya tahu
tempat Mas Adi, dan ketika itu aku suruh tukang ojek berhenti dan setelah tanya
ternyata aku berhenti tepat didepan rumah Mas Adi Putra.
Sesampainya di Bascamp komunitas tembus pandang, betapa
terkaget-kagetnya diriku, ketika itu aku mau berniat shalat maghrib didalam
basecamp, dan ketika masuk kedalam Basecamp aku melihat sebuah lukisan dan
setelah aku amati betul-betul yang ada dilukisan tersebut, ternyata sosok orang
tua bersahaja itulah yang telah menyuruhku untuk sowan ke Mas Adi,
subhanallah...sungguh kejadian yang tidak masuk akal namun betul-betul
terjadi... Bersambung...!!
Posting Komentar untuk "Kesaksian Murid Komunitas Tembus Pandang, Fakhrudin ( Gerobogan ) No HP. 085768829419 (Part I)"