Team merasa tertarik untuk
mendatangi tempat ini, karena pada suatu hari ketika kami lewat dan melihat
Petilasan ini terlihat aura tempatnya memancarakan aura ketenangan dan
kedamaian. Sebetulnya sudah beberapa kali team berniat mendatangi namun baru
tanggal 4 November kami bisa menyambanginya.
Ketika kami sampai digerbang
Petilasan ini, aura ketenangan sudah nampak kami rasakan dari tempat ini.
Setelah melakukan ritual uluk salam kepada penghuni ghaib yang ada ditempat
itu, selanjutnya kami bertawasul untuk mendoakan para tokoh-tokoh sepuh
penyebar Agama Islam ditanah Jawa Barat dan ahlul ghaib penunggu tempat
tersebut juga tak lupa kami doakan.
Mas Adi Putra sedang selfie di Petilasan |
Sejurus kemudian, kami mulai
melakukan pembukaan mata batin untuk mengungkap seputar misteri alam ghaib di
tempat Petilasan itu. Dalam pandangan mata batin yan gkami lihat, tepat didepan
Petilasan ada sebuah pohon besar yang dihuni oleh sosok makhluk ghaib tinggi
besar dengan jemari tanganya sebesar timun.
Kemudian kami juga mencoba
melihat dan mendeteksi makhluk ghaib yang ada didalam Petilasan, dalam
pandangan mata batin, nampak ada sosok nenek – nenek yang sudah tua berada
ditempat tersebut. Ketika kami coba ajak komunikasi, sosok nenek – nenek itu
nampak hanya diam saja.
Lalu dengan mengerahkan lagi
kekuatan batin, kami mencoba lagi untuk berkomunikasi dengan nenek itu, dan
kali ini ia mau menjawab pertanyaan kami. Ketika kami tanya ternyata sosok
nenek itu berasal dari daerah Sumedang, sebuah Kabupaten yang berbatasan dengan
Kabupaten Indramayu diwilayah bagian selatan.
Dari hasil komunikasi tersebut,
kami diberitahu oleh sosok itu mengenai makhluk apa saja yang bersemayam
ditempat itu. Dari penjelasan sosok nenek itu tiba-tiba mata batin kami melihat
didalam ada sosok kakek tua yang berpakaian persis seperti seorang resi atau
brahmana. Sosok itu terlihat sangat sejuk dan berwibawa wajahnya, ia terlihat
khusyu sedang dalam keadaan semedi dan kamipun tidak berani mengganggunya,
khawatir mengganggu semedinya.
Memulai Penelusuran Ghaib |
Ketika kami mencari jawaban dari
sosok nenek-nenek itu, ia membenarkan jika ditempat Petilasan itu ada sosok
pertapa yang sedang semedi dan ia berasal dari Sumedang juga. Ketika kami terus
mencecar dengan pertanyaan sebetulnya untuk apa tempat Petilasan ini, dan
dijawab oleh sosok nenek itu jika tempat Petilasan ini merupakan sebuah tempat
untuk mencari ketenangan dan kedamaian, dan bisa diartikan jika kita sering
mengunjungi tempat Petilasan ini maka besar kemungkinan kita akan menjadi ingat
kepada sang Pencipta jagat raya ini.
Sebetulnya pada saat itu, kami
ingin melakukan Mediumisasi dengan cara menarik soosk ghaib nenek itu kedalam
tubuh salah satu anggota team ekspedisi. Namun ketika kami mencoba untuk
menarik sosok nenek itu nampaknya ia menolak dan merasa keberatan, dengan
pertimbangan tidak mau mengusik dan mengganggu akhirnya kami batalkan
Mediumisasi tersebut.
Setelah berfoto-foto ditempat
tersebut untuk dokumentasi, akhirnya kami berasama team Ekspedisi Mistis segera
beranjak dari tempat tersebut, karena mentari sudah terlihat hampir tenggelam
di arah ufuk barat. Dan tak lupa sebelum kami bergegas pulang, kami uluk salam
dulu kepada penghuni ghaib yang ada pada tempat tersebut dan mengucapkan terima
kasih atas waktu silaturahminya.
Dan yang paling terngiang pada
pandangan mata batiin kami adalah ternyata seorang resi atau brahmana yang
sedang semedi itu ditangan kanannya terlihat memegang sebuah tongkat yang ujung
matanya seperti trisula dan gagang tombaknya berwarna merah.
Demikianlah Ekspedisi Mistis kami
ditsebuah Petilasan yang berada di sebuah Hutan Bantarwaru yang berada di
kawasan hutan Indramayu Selatan, tunggu petualangan mistis kami selanjutnya.
Posting Komentar untuk "Menyibak Petilasan Di Hutan Bantarwaru Indramayu"