TEMBUSPANDANG - Ini merupakan sebuah kisah nyata
yang betul-betul aku alami secara nyata, ceritanya adalah sekitar 2 tahun yang
lalu atau tepatnya sekitar tahun 2017, aku kedatangan seorang tamu yang ingin
mengikuti pelatihan Ilmu Tembus Pandang.
Tamu tersebut mengaku bernama Nurdin dan berasal dari daerah Jawa Tengah.
Kisah latarbelakang sebelum ia
bergabung dengan Komunitas Tembus Pandang terbilang sangat tidak masuk akal dan
diluar logika manusia. Ceritanya kala itu sekitar tahun 2015 ia bersama
rombongan jama’ahnya pergi berziarah ke Maqom Waliyullah yang ada di Cirebon,
tepatnya di Maqom Sunan Gunung Jati.
Ketika sedang asyik khusyuk memanjatkan
do’a bersama para rombongan jama’ahnya, tiba-tiba ia dikagetkan dengan
kehadiran sosok berjubah kuning keemasan yang secara tiba-tiba telah berada
disampingnya. Ketika itu sosok berjubah yang menyerupai seorang Waliyullah,
berkata kepadanya untuk bersilaturahmi dan menemui Master Adi Putra yang ada di
Indramayu, ketika itu ia mengiyakan dawuh dari sosok berjubah tersebut.
Selama hampir kurang lebih 2
tahun lamanya, Nurdin merasa kebingungan dengan pesan atau dawuh dari sosok
yang menemui dirinya di Maqom Sunan Gunung Jati, karena ia merasa tidak
mengenal sama sekali sosok dari Mas Adi Putra yang tinggal di Indramayu, karena
ia hanya diberitahu namanya saja.
Dan waktupun terus bergulir dari
tahun ke tahun, dan setelah hampir 2 tahun lamanya dalam pencarian, tiba-tiba
ketika sedang membuka-buka Facebook ia terkejut tatkala melihat sebuah akun
yang didalamnya ada sebuah lukisan yang sangat mirip sekali dengan sosok
berjubah yang ia temui di Maqom Sunan Gunung Jati dan setelah ia buka-buka
ternyata akun tersebut kepunyaan dari Master Adi Putra.
Maka tanpa menunggu waktu yang
lama, akhirnya Nurdin bergegas untuk bersilaturahmi ketempat Master Adi Putra
yang ada di Indramayu. Dan keanehanpun terjadi, setelah sampai di Haurgeulis,
ia merasa tidak asing lagi dengan tempat tersebut dan ia merasa sering
berkunjung ke Haurgeulis.
Ketika sampai di Basecamp
Komunitas Tembus Pandang ia juga merasakan batinya sering datang ketempat
tersebut, dan rasa kagetnya seakan menjadi-jadi takala melihat sebuah lukisan
yang ada didalam Basecamp, karena sosok yang ada dalam lukisan tersebut yang
menyuruhnya untuk bersilaturahmi ke Mas Adi Putra sekaligus untuk belajar Ilmu
Spiritual.
Dan singkat cerita setelah prose
Pelatihan Pembangkitan Ilmu Tembus Pandang, banyak pengalaman spiritual yang ia
dapatkan. Mulai dari bertemu dengan sosok Ghaib Nyi Mas Gandasari, lalu
berkunjung ke Maqom Sunan Gunung Jati dan masuk kedalamnya, kemudian berkunjung
ke Syekh Magelung Sakti serta yang terakhir sowan ke Syekh Datuk Kahfi yang
berada di Gunung Jati.
Setelah selesai proses
Pembangkitan selesai, Nurdin menceritakan semua kejadian atau peristiwa
spiritualnya selama ini hingga akhirnya ia bisa sampai terdampar di Basecamp
Komunitas Tembus Pandang. Dan hal yang membuatku tersentak kaget adalah ketika
Nurdin menceritakan pengalamanya sewaktu belajar ilmu spiritual.
Pengalaman pertama ketika itu
adalah ketika ia menimba ilmu ghaib atau ilmu spiritual dari seorang Kiayi yang
tinggal di Jawa Tengah. Ketika ia menemui sosok Kiayi tersebut, sang Kiayi
berujar dan berkata, “ Din, jika aku kuat mengajari kamu perihal ilmu ghaib
maka aku akan masih tetap hidup, namun jika aku tidak kuat bathinya mengajari
kamu, maka aku bisa meninggal dunia “ seloroh sang Kiayi.
Dan setelah proses pembelajaran
ilmu ghaib oleh sang Kiayi, tepat seminggunya lagi, Nurdin mendatangi rumah
kediaman sang Kiayi lagi. Dan bukan kepalang kagetnya hati si Nurdin, karena
ketika ia sampai di rumahnya sang Kiayi, ternyata kiayi yang mengajari dirinya
Ilmu Ghaib telah pulang ke rahmatullah atau meninggal dunia.
Selang beberapa bulan, kembali
Nurdin berkelana untuk mencari sosok Guru Spiritual di tanah Jawa, tepatnya
masih di Jawa Tengah. Dan kali ini kembali si Nurdin berguru dan menimba Ilmu
Ghaib dari seorang ulama atau Kiayi juga. Dan hal yang disampaikanpun hampir
sama, jika sang Kiayi tidak kuat bathinya , maka sang Guru Kiayinya akan
meninggal dunia kurang dari seminggu.
Dan lagi-lagi Nurdin dibuat kaget
kepalang, karena setelah seminggu ia beljar menimba ilmu ghaib dari Kiayi
tersebut, sang Kiayi ternyata kembali meninggal dunia, persis seperti ucapanya sang
Kiayi. Dan semenjak itu Nurdin merasa ketakutan jika ingin belajar ilmu ghaib
kepada seseorang, karena khawatir Guru yang mengajarinya akan meninggal dunia
kembali.
Dan puncaknya adalah ketika ia
bertemu dengan sosok waliyullah di Maqom Sunan Gunung Jati dan disuruh untuk
bersilaturahmi serta menimba ilmu dari Master Adi Putra. Dan alhamdulilah
sampai hingga kini ditahun 2019, Master Adi Putra tetap dalam kondisi sehat dan
masih sibuk memberikan bimbingan kepada para murid-murid yang berminat
membangkitkan Ilmu Potensi Dirinya. ( Adi
Putra AL Sahid )
Posting Komentar untuk "Serem...!!! Setiap Belajar Ilmu Ghaib, Gurunya Bisa Meninggal Dunia"